Minggu, 07 April 2013

Tanya ????

Jika masih terikat dengan masa lalu, jangan libatkan orang lain di kehidupanmu sebab orang itu tidak tahu apa-apa tentang hatimu, jangan jadikan ia sebagai pelampiasan semata sebagai ajang unjuk kebolehan di depan cinta lamamu, karena engkau tidak mau di anggap benalu. Sejenak cobalah kau berfikir tentang rasa yang sebenarnya bergumpal pada hatimu.

Tanya.
Apa yang sebenarnya hatimu mau.

Senin, 11 Februari 2013


Maafkan aku yang ingkar janji...
Maafkan aku yang masih menangis...
Maafkan aku malaikat senjaku...

Kenangan itu selalu memaksa ku untuk mengingatmu. Mengingat semua yang ada padamu. Mengingat tulus cintamu yang tak pernah bisa ku sambut cerah.

Aku memang bukan sebongkah mutiara yang harus selalu kau jaga. Aku juga bukan makhluk spesial yang terus ada di hatimu. Aku hanya seorang anak manusia biasa yang semakin lama waktu menyeret, kamu pasti akan lupa.

34 hari bersamamu, seharusnya cukup untukku bisa mengerti apa yang sebenarnya kamu mau. Tapi apa yang ku lakukan. Aku justru membuat semua menjadi kacau.

Maafkan aku yang bertahan dengan egoku, memaksa mu untuk bisa mengerti masa laluku. Padahal aku tahu cerita lamamu dan itu bahkan jauh lebih rumit dari apa yang ku bayangkan.

Malaikat senjaku...
Mungkinkah aku yang kau maksud di kata-katamu beberapa waktu lalu ?
Jika iya, aku pun begitu. Aku hanya belum mempunyai keberanian yang besar untuk bisa berkata jujur. Sekali lagi maafkan aku yang ingkar janji.

Sikap tak acuhku padamu, bukan berarti aku tidak menyayangimu. Jauh di bilik hatiku aku masih menyimpan namamu. Namamu yang hanya bisa ku rapal ketika aku merindukanmu.

Aku sadar, terkdang sikap egois ku mengalahkan semuanya. Melumat habis semua yang harusnya ku  utarakan, namun rasa gengsi ku yang terlalu tinggi menyebabkan aku harus mengubur semuanya.

Terkadang aku berfikir, setelah lama kita tidak bertegur sapa mungkinkah masih ada namaku terselip di antara ribuan nama lain.

Di saat senyum itu bukan di tujukan untukku lagi, apa yang bisa ku lakukan ?
Di saat aku rapuh, aku terbiasa dengan rangkulan nasihat-nasihatmu yang menangkan.
Di saat sepi merayap di malam sunyiku, aku terbiasa dengan sikap humorismu.
Di saat aku menangis aku terbiasa membiarkan mu menghapus air mataku.
Di saat aku butuh perhatianmu, aku terbiasa dengan sikapmu yang memanjakanku.

Sungguh, aku merindumu.

Cerita itu memang singkat, tapi justru itu yang membuatnya melekat kuat di batinku.


#malaikat senja

Ekspresi Bersama Alam


Mahligai itu seolah bergerak
Menari-nari dengan penuh pesona
Menghias diri
Dengan rona merah muda

Bahtera cinta
Meliuk-liuk di tengah samudra
Seolah ingin ikut bernyanyi
Bersama decit angin

Hamparan biru pegunungan
Menjadi saksi bisu sebuah cerita
Tentang skenario dunia
Yang masih tersembunyi

Seorang anak manusia
Dengan langkah limbung
Lantas ingin terbang
Bersama waktu
Menikmati masa
Yang masih ia punya

Cinta Masa Lalu


Lembayung senja
Ingatkanku tentangmu
Masa laluku
Cinta pertamaku

Merpati putih
Sapaan istimewaku untukmu
Seperti lambang cinta

Dua manik tajam milikmu
Mengisyaratkan makna damai
Melukiskan hamparan tawa
Dan berakhir dengan tanda tanya

Sederet untaian kalimat
Dan sebongkah rindu
Tak pernah mampu mewakili
Apa yang harusnya kamu tahu

Pernah kau semaikan
Benih cinta dengan segudang bualan
Kau gambarkan senyuman
Dengan makna seribu bintang

Kau tebar pesona
Dengan sikap yang kau punya
Dan bodohnya
Aku terhipnotis cinta palsumu


#merpati putih 19

Bimbang Itu Teman Sayaa


Sentuhan lembut angin yang merayap leluasa membuatku selalu di liputi rasa nyeri yang tiada pernah berakhir. Hmm, helaan nafas panjang itu tak pernah mampu meringankan sedikit saja bebanku. Bimbang itu satu kata yang kini selalu menemani hari-hariku. Pilihan sulit, keputusan rumit, dan segudang perasaan yang berkecamuk cukup untuk membuat nuraniku menghilang. Berganti ego yang lebih berkuasa.

Ya, aku salah jika menyebut ini LUKA, karena aku tidak merasa terluka. Aku salah jika mengatakan mereka sengaja memberiku silet untuk bisa memutuskan urat nadiku sendiri.

Aku cukup lihat, mendengar dan merasakan. Tapi aku tetap pernah tahu apa dan bagaimana keadaan hatimu yang sebenarnya.

Kamu terlalu kasat mata, untuk bisa ku lihat dengan mata telanjang. Hadir hanya dengan bayang semu, tanpa pernah ingin menampakkan wujud yang sebenarnya.

Aku cukup sadar diri, untuk bisa mengerti, aku tidak pernah memaksa agar kau menjelaskan, aku juga tidak butuh makna tersirat yang hanya akan menyisakan hening tak berujung.

Satu yang kuyakini semua akan indah pada waktunya, seperti bunga yang akan mekar pada waktunya.



Merpati putih
Malaikat senja
Salam rindu istimewa untuk kalian J

Bagaimana Jika Karang Itu Aku ?


Ada misteri di balik tenangnya samudra
Bukan tentang air menghanyutkan
Apalagi sejuk angin melenakan
Tapi ini tentang seonggok karang
Yang terhampar luas
Dan tak pernah di acuhkan
Tidak ada yang peduli
Tidak ada yang ingin menikmati
Dia seolah kasat mata
Bahkan nyaris tak terlihat
Saat bahtera melaju
Dengan pundi-pundi bernuansa biru
Menghantam onggokan karang
Dan hancur berkeping-keping
Tetap tidak ada yang ingin mengerti
Jika dia masih dalam posisi yang sama
Jika dia tetap diam, tak bergeming