Kicauan
merpati putih itu membangunkan tidur nyenyakku di pagi ini. Tersentak aku dalam
lamunan panjang seakan ada sesuatu yang menggelitik bahwa hari ini sangat
special. Hingga merpati itu buatlah aku sadar, bahwa ia tlah terbang bebas dari
sangkar emasnya. Tanpa pamit ia pergi begitu saja, meninggalkan aku dalam
kesendirian yang tak pernah berujung.
Pita suaraku
seakan terkunci, sentuhan angin pun mampu melumpuhkan tubuh lemahku dalam
sekejab. Tak bisa ku tahan perginya merpati putihku. Kembali gerimis
menghampiri, menyesakkan dadaku. Menyulitkan aku bernafas bebas.
Merpatiku
hilang, separuh hati yang lama ku titipkan padanya pun ikut menghilang.
Mengudara jauh hingga ia temukan pemilik baru, tempatnya berlabuh.
Merpatiku...
Masihkah kau
ingat saat pertama kau menyentuh taman indah di dasar sanubari?
Saat itu tak
pernah ku pedulikan belaian lembut kasih sayangmu yang begitu tulus, menutup
hati hingga buatlah kecewamu. Namun saat ku mulai ingin merajut cerita baru,
mencipta kenangan indah kau berbalik menyerangku dengan silet tajammu.
Mengoyakkan setiap sudut lubuk hati, tanpa darah setetes pun.
Masih ku
ingat saat kau kembali bisikan kata cinta, rayuan mautmu mampu menyihir hatiku.
Terbuai akan sulapmu yang slalu mampu menghipnotisku dalam sangkar cintamu.
Sekejab aku terjerat cinta palsumu.
Merpati
berhentilah menyiksa batinku yang slalu medesak untuk mengingatmu. Mengingat
kenangan pahit saat itu. Aku ingin lepas, aku juga ingin terbang bebas
sepertimu. Menjalani kisah baru meski tidak bersamamu lagi.
Terbanglah
sayang, kepakkan sayap-sayap cintamu. Warnai kehidupan dia yang kini bersamamu,
meski ku tahu akan sangat menyakitkan untukku. Pergi sayang, pergilah cari
kebahagiaan sejatimu. Aku kan setia menanti cerita bahagiamu di hari nanti.
Lupakan jika kenangan ini hanya akan menjadi beban bagimu.
Tetap
menyanyangimu :)