Senin, 16 Desember 2013

Bintang Terindah











Segelintir kenangan yang ku miliki bersama kalian

Berjumpa dengan kalian adalah satu dari sekian anugerah terindah yang ku miliki. Mengenal kalian ialah kebahagiaan yang tak bisa ku jabarkan. Lantas bagaimana mungkin memoriku mengenyahkan kalian?

Suka duka makanan sehari-hari. Panas terik mentari atau bahkan tangisan bumi sekalipun tak pernah menyurutkan semangat yang ada. Berbekal keyakinan dan tujuan yang sama, terikat dalam satu keluarga. Itulah kita :)

Tetap semangat dan selalu jadi yang terbaik!
Do The Best!

Antologi Pertama ; Gado-gado Cinta


Beragam kisah cinta di suguhkan dalam buku ini, dalam berbagai bentuk jenis tulisan, sesuai dengan minat dan jenis tulisan yang diinginkan penulis; cerita mini, puisi, pantun, cerita lucu, kisah sedih, dan lain-lain. Karena keberagaman kisah tentang cinta itulah, makanya buku ini juga diberi tajuk Gado-gado Cinta.

Buku ini merupakan antologi pertamaku, yang terbit pada oktober 2013, di Penerbit Alif Gemilang Pressindo, Yogyakarta. Bagi yang ingin memilikinya, buku ini rencananya akan hadir ditoko buku Gramedia di seluruh Indonesia.

Selamat Menikmati! Mudah-mudahan mak nyusss!


Sabtu, 15 Juni 2013

Kamis, 13 Juni 2013

Berhenti di sembilan maret.
Saat hati mulai berhenti berharap. Saat khayal bernegosiasi jadi debu. Saat kau bilang cinta pertama kalinya. Saat semua berakhir di sendunya malam. Tak ada yang kau lihat. Tak ada yang bisa kau rasakan. Semua hitam.

Dengan seluruh sadar dan warasku, ku serahkan palu padamu sebagai hakim yang bertugas. Ku pasrahkan semua yang tak pasti. Ku biarkan waktu memisahkan. Berharap suatu hari nanti semua akan berubah. Tak lagi beku. Tak lagi dingin.

Ku inginkan kamu dengan perubahanmu. Ku inginkan kamu dalam angan yang bukan milikku. Ku lantunkan do’a sebagai ganti kesetiaanku.

Ku nantikan kamu dalam buai sunyiku. Ku rindukan kamu dalam ego yang tak bersahabat.

Berfikir jika mungkin inilah akhir dari segala penyesalanku. Dengan perginya malaikat tercinta dari kehidupanku. Bertindak layaknya gadis kecil yang manja, ku salahkan takdir yang begitu kejam.

Semua berakhir di sembilan maret.
Dalam hening yang tak berwujud, ku selipkan namamu di sudut hatiku.

Merindukanmu :)

Mengenangmu Lagi, Senja !

Bagaimana kau tahu tentang rindu ini. Tentang sandiwara menyakitkan yang terus menampakkan aksinya. Hingga senyum palsu yang akhirnya terulur, mulai menyadarkan jika memang daku merindu senja.

Senja yang dulu memperkenalkan dirinya sebagai malaikat. Senja yang mengajakku berlari bersamanya. Menapaki satu per satu anak tangga yang semakin meninggi. Membuatku berani bermimpi dengan mata terbuka, tentang asa yang menjanjikan surga.

Senja buatku terlena dengan keindahan jingga yang menawan hati. Meluluhkan pondasi yang semula membeku. Mengurai ketakutan menjadi mega warna baru. Menjadikan ku satu-satunya ratu di kastil cinta senja. Dan aku mulai berfikir, jika senja adalah pilihan yang tepat.

Ku hilangkan semua keabu-abuan yang selama ini menjadi lawan debatku kala pekat hitam malam mulai mendampingi. Ku ubah tangis menjadi tawa dengan maksud agar kau pun tertawa.

Ku dapatkan rumah baru tempatku berteduh. Ku dapatkan malaikat pelindung yang benar tulus ingin menjagaku. Ku temukan siluet berwujud manusia hadir di tengah penantianku. Dan aku kembali sadar jika senja bukan bagian dari masa lalu hitamku.

Dan yang ku ingin sekarang, senja selalu tersenyum seperti saat-saat aku masih mengenalnya dulu.


#Malaikat Senja

Minggu, 07 April 2013

Tanya ????

Jika masih terikat dengan masa lalu, jangan libatkan orang lain di kehidupanmu sebab orang itu tidak tahu apa-apa tentang hatimu, jangan jadikan ia sebagai pelampiasan semata sebagai ajang unjuk kebolehan di depan cinta lamamu, karena engkau tidak mau di anggap benalu. Sejenak cobalah kau berfikir tentang rasa yang sebenarnya bergumpal pada hatimu.

Tanya.
Apa yang sebenarnya hatimu mau.

Senin, 11 Februari 2013


Maafkan aku yang ingkar janji...
Maafkan aku yang masih menangis...
Maafkan aku malaikat senjaku...

Kenangan itu selalu memaksa ku untuk mengingatmu. Mengingat semua yang ada padamu. Mengingat tulus cintamu yang tak pernah bisa ku sambut cerah.

Aku memang bukan sebongkah mutiara yang harus selalu kau jaga. Aku juga bukan makhluk spesial yang terus ada di hatimu. Aku hanya seorang anak manusia biasa yang semakin lama waktu menyeret, kamu pasti akan lupa.

34 hari bersamamu, seharusnya cukup untukku bisa mengerti apa yang sebenarnya kamu mau. Tapi apa yang ku lakukan. Aku justru membuat semua menjadi kacau.

Maafkan aku yang bertahan dengan egoku, memaksa mu untuk bisa mengerti masa laluku. Padahal aku tahu cerita lamamu dan itu bahkan jauh lebih rumit dari apa yang ku bayangkan.

Malaikat senjaku...
Mungkinkah aku yang kau maksud di kata-katamu beberapa waktu lalu ?
Jika iya, aku pun begitu. Aku hanya belum mempunyai keberanian yang besar untuk bisa berkata jujur. Sekali lagi maafkan aku yang ingkar janji.

Sikap tak acuhku padamu, bukan berarti aku tidak menyayangimu. Jauh di bilik hatiku aku masih menyimpan namamu. Namamu yang hanya bisa ku rapal ketika aku merindukanmu.

Aku sadar, terkdang sikap egois ku mengalahkan semuanya. Melumat habis semua yang harusnya ku  utarakan, namun rasa gengsi ku yang terlalu tinggi menyebabkan aku harus mengubur semuanya.

Terkadang aku berfikir, setelah lama kita tidak bertegur sapa mungkinkah masih ada namaku terselip di antara ribuan nama lain.

Di saat senyum itu bukan di tujukan untukku lagi, apa yang bisa ku lakukan ?
Di saat aku rapuh, aku terbiasa dengan rangkulan nasihat-nasihatmu yang menangkan.
Di saat sepi merayap di malam sunyiku, aku terbiasa dengan sikap humorismu.
Di saat aku menangis aku terbiasa membiarkan mu menghapus air mataku.
Di saat aku butuh perhatianmu, aku terbiasa dengan sikapmu yang memanjakanku.

Sungguh, aku merindumu.

Cerita itu memang singkat, tapi justru itu yang membuatnya melekat kuat di batinku.


#malaikat senja