Sabtu, 15 Juni 2013

Kamis, 13 Juni 2013

Berhenti di sembilan maret.
Saat hati mulai berhenti berharap. Saat khayal bernegosiasi jadi debu. Saat kau bilang cinta pertama kalinya. Saat semua berakhir di sendunya malam. Tak ada yang kau lihat. Tak ada yang bisa kau rasakan. Semua hitam.

Dengan seluruh sadar dan warasku, ku serahkan palu padamu sebagai hakim yang bertugas. Ku pasrahkan semua yang tak pasti. Ku biarkan waktu memisahkan. Berharap suatu hari nanti semua akan berubah. Tak lagi beku. Tak lagi dingin.

Ku inginkan kamu dengan perubahanmu. Ku inginkan kamu dalam angan yang bukan milikku. Ku lantunkan do’a sebagai ganti kesetiaanku.

Ku nantikan kamu dalam buai sunyiku. Ku rindukan kamu dalam ego yang tak bersahabat.

Berfikir jika mungkin inilah akhir dari segala penyesalanku. Dengan perginya malaikat tercinta dari kehidupanku. Bertindak layaknya gadis kecil yang manja, ku salahkan takdir yang begitu kejam.

Semua berakhir di sembilan maret.
Dalam hening yang tak berwujud, ku selipkan namamu di sudut hatiku.

Merindukanmu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar