Sabtu, 15 Juni 2013

Kamis, 13 Juni 2013

Berhenti di sembilan maret.
Saat hati mulai berhenti berharap. Saat khayal bernegosiasi jadi debu. Saat kau bilang cinta pertama kalinya. Saat semua berakhir di sendunya malam. Tak ada yang kau lihat. Tak ada yang bisa kau rasakan. Semua hitam.

Dengan seluruh sadar dan warasku, ku serahkan palu padamu sebagai hakim yang bertugas. Ku pasrahkan semua yang tak pasti. Ku biarkan waktu memisahkan. Berharap suatu hari nanti semua akan berubah. Tak lagi beku. Tak lagi dingin.

Ku inginkan kamu dengan perubahanmu. Ku inginkan kamu dalam angan yang bukan milikku. Ku lantunkan do’a sebagai ganti kesetiaanku.

Ku nantikan kamu dalam buai sunyiku. Ku rindukan kamu dalam ego yang tak bersahabat.

Berfikir jika mungkin inilah akhir dari segala penyesalanku. Dengan perginya malaikat tercinta dari kehidupanku. Bertindak layaknya gadis kecil yang manja, ku salahkan takdir yang begitu kejam.

Semua berakhir di sembilan maret.
Dalam hening yang tak berwujud, ku selipkan namamu di sudut hatiku.

Merindukanmu :)

Mengenangmu Lagi, Senja !

Bagaimana kau tahu tentang rindu ini. Tentang sandiwara menyakitkan yang terus menampakkan aksinya. Hingga senyum palsu yang akhirnya terulur, mulai menyadarkan jika memang daku merindu senja.

Senja yang dulu memperkenalkan dirinya sebagai malaikat. Senja yang mengajakku berlari bersamanya. Menapaki satu per satu anak tangga yang semakin meninggi. Membuatku berani bermimpi dengan mata terbuka, tentang asa yang menjanjikan surga.

Senja buatku terlena dengan keindahan jingga yang menawan hati. Meluluhkan pondasi yang semula membeku. Mengurai ketakutan menjadi mega warna baru. Menjadikan ku satu-satunya ratu di kastil cinta senja. Dan aku mulai berfikir, jika senja adalah pilihan yang tepat.

Ku hilangkan semua keabu-abuan yang selama ini menjadi lawan debatku kala pekat hitam malam mulai mendampingi. Ku ubah tangis menjadi tawa dengan maksud agar kau pun tertawa.

Ku dapatkan rumah baru tempatku berteduh. Ku dapatkan malaikat pelindung yang benar tulus ingin menjagaku. Ku temukan siluet berwujud manusia hadir di tengah penantianku. Dan aku kembali sadar jika senja bukan bagian dari masa lalu hitamku.

Dan yang ku ingin sekarang, senja selalu tersenyum seperti saat-saat aku masih mengenalnya dulu.


#Malaikat Senja