Berhenti di sembilan maret.
Saat hati mulai berhenti
berharap. Saat khayal bernegosiasi jadi debu. Saat kau bilang cinta pertama
kalinya. Saat semua berakhir di sendunya malam. Tak ada yang kau lihat. Tak ada
yang bisa kau rasakan. Semua hitam.
Dengan seluruh sadar dan
warasku, ku serahkan palu padamu sebagai hakim yang bertugas. Ku pasrahkan
semua yang tak pasti. Ku biarkan waktu memisahkan. Berharap suatu hari nanti
semua akan berubah. Tak lagi beku. Tak lagi dingin.
Ku inginkan kamu dengan
perubahanmu. Ku inginkan kamu dalam angan yang bukan milikku. Ku lantunkan do’a
sebagai ganti kesetiaanku.
Ku nantikan kamu dalam buai
sunyiku. Ku rindukan kamu dalam ego yang tak bersahabat.
Berfikir jika mungkin inilah
akhir dari segala penyesalanku. Dengan perginya malaikat tercinta dari
kehidupanku. Bertindak layaknya gadis kecil yang manja, ku salahkan takdir yang
begitu kejam.
Semua berakhir di sembilan
maret.
Dalam hening yang tak berwujud,
ku selipkan namamu di sudut hatiku.
Merindukanmu :)