![]() | |
| MAN 1 Model Bengkulu |
Entah sudah berapa lama tak ku langkahkan kaki menuju tempat ini.
Dimana dulu setiap harinya tanpa bosan langkah kaki ku bersentuhan dengan
aspalnya. Pemilik kenangan tak terbantahkan. Penyimpan cerita tak terkalahkan.
Sepertinya kau tampak lebih menawan dari sebelumnya.
Tak bisa ku
bohongi rasa hati yang mencuat mencuri perhatian sejak beberapa saat yang lalu.
Seperti terlempar ke masa lalu, aku seolah diseret memasuki dimensi waktu
lampau.
Aduhai, seperti
ingin menangis, tapi pasti tampak bodoh. Setahun berlalu, setelah kisah ku juga
kisah mereka harus usai di tempat ini. Ah, bukankah sejatinya hidup selalu
tentang pertemuan dan perpisahan. Meski gerbang itu ku terobos setiap hari,
tetap saja aku tak akan mampu memungut semua kenangan yang tertinggal.
Madrasah ku
sayang, Madrasah kenanganku. Tak pernah bosan ku pandangi meski seribu tahun
berlalu. Empat tahun lalu, kau adalah perantara pertemuanku dengan para pejuang
tangguh. Pejuang hebat yang kini tengah berserakan mencoba menjemput impian
masing-masing.
Ringan. Ringan
sekali. Senyum dan tangis saling berebutan mengambil posisi. Bagaimana tidak,
bangunan yang semakin tua ini tampak makin kokoh. Tampaknya pemimpin baru
benar-benar mencoba melakukan yang terbaik.
Lihatlah segala penjurunya!
Lihatlah mereka
para pemilik baru tempat ini!
Mereka tampak
riang. Semangat bocah-bocah itu mengingatkan ku pada mereka. Mereka yang sudah
tak bergandengan tangan lagi. Mereka yang sudah menentukan tujuan hidup. Mereka
yang tak pernah terlupakan. Mereka yang menempati ruang hati. Mereka yang telah
terpatri. Hingga mendoakan mereka adalah kewajiban yang tak boleh alpa.
Ah, tanpa sadar
aku berkali-kali terlempar pada masa lalu. Meski ku mohon memutar waktu, itu
adalah kegilaan. Memikirkannya pun serupa ketidakwarasan. Karena doraemon
hanyalah fiksi yang tak mungkin. Pun mesin waktu yang dimiliknya.
Sudahlah, sejarah
memang selalu indah untuk di kenang. Namun, bukan berarti kita harus terus
hidup di dalamnya. Sejarah ada karena masa depan pasti kedatangannya. Dan
menjadikannya sebagai modal hidup adalah hal paling penting.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar