Kamis, 19 April 2012

Happy Birthday Kakak

Untuk kamu yang pernah memasuki hidupku, bahkan pernah mencoba untuk memasuki kawasan singgasana kalbu. Kamu yang pernah mencoba memberikan hatimu untukku, walau pada akhirnya masa lalumu tetap saja lebih bertahta di banding aku. Dan pada akhirnya memang aku yang harus mengalah. Aku ikhlas, aku rela. Dan aku pun sadar, aku sendiri belum bisa lepas dari bayang masa lalu.

Untuk kamu yang ku anggap “KAKAK”. Tak pernah lelah kau berikan kasih sayang dan perhatian, meski akhirnya kau tetap saja pergi dari hidupku setelah aku mulai bisa menerima kehadiranmu.

Akhi, tahu gak?
Orang yang selalu kau panggil “ADIK” ini sangat menyayangimu, bukan sebagai seorang kekasih tapi sebagai seorang saudara yang diciptakan Tuhan.

Akhi, sekarang adikmu bingung. Kau semakin hari semakin menjauh dariku, bahkan terkadang terlihat sikap ingin menghindar seolah aku ini musuh besarmu. Seolah kau tak pernah mengenalku.

Akhi, aku kangen kamu. Candaanmu, marahmu, perhatianmu bahkan perdebatan kita. Jujur aku sedih, aku selalu bisa melihatmu bahkan terkadang jarak kita tak cukup jauh. Tapi kenapa akhi kenapa selalu sikap dingin yang kau tunjukkan. Katakan kak, katakan apa salah adikmu ini. Jika kau marah, marahlah kak aku terima tapi jangan diamkan seperti ini.

Akhi, masih ingat gak?
Saat pertama kamu menyapaku dan memulai ta’aruf di pagi itu. Begitu banyak hal yang kamu ketahui tentangku, hingga buatlah aku bingung. Kamu itu siapa? Tahu tentangku darimana? Hingga ada seorang sahabat memberi tahuku siapa namamu. Aku baru mengenalmu, tapi entah kenapa aku merasa telah lama dekat denganmu.

Akhi ingat gak saat dimana kamu dipaksa mereka menyatakan perasaanmu. Aku menangis kak, menangis di hadapanmu hatiku tak bisa bohong bahkan aku berharap bahwa kamu itu dia.
Afwan akhi, afwan aku tak ingin terlihat lemah dihadapanmu. Aku tak ingin menyakitimu. Kau rela menunggu lama sekedar ingin mendengar jawabanku. Aku tak ingin kecewakanmu, hingga ku putuskan membuka hati dan belajar melupakan dia.

Akhi masih ingat gak saat adikmu ini membuat kau marah karena salah satu status di jejaring sosial. Aku takut, aku cemas untuk pertama kalinya kau marah padaku. Sekali lagi afwan akhi.

Terkadang aku tersenyum kak, tersenyum bila mengingat saat kita masih bersama dulu. Andai saja bisa ku ulang saat itu.

Kak, bolehkah aku memberi tahu seperti apa sosok kamu di mataku.
Kamu sempurna kak, kamu cowo terbaik yang pernah aku kenal. Jarang ku temui yang seperti kamu, ketaatanmu pada Allah luar biasa. Kepatuhanmu pada orang tua tak bisa di katakan. Sederet prestasi di sekolah mampu kau raih, bahkan di setiap kegiatan yang kau ikuti kau selalu bisa menjadi yang terbaik. Kepedulianmu terhadap sesama sangat menyentuh. Cinta tulusmu untuk seseorang sangat ikhlas. Akhi luar biasa. Aku senang akhi, senang pernah menjadi bagian diary hidupmu.


Tapi akhi, aku bingung sikapmu yang tertutup dan cuek sangat tak bisa di terka. Sulit untuk di mengerti. Pernah ku coba memahami, namun aku yang terjebak.

Akhi, mungkin aku bukan yang pertama. Dan aku juga tak bisa mengatakan ini secara langsung. Aku ingin akhi, ingin sekali menjadi orang pertama yang mengucapkannya padamu. Tapi percayalah ini tulus, sangat tulus ku rangkai kata pengganti maaf. Hari ini tepat pukul 00.00 Kamis, 19 April 2012 ku ucapkan HAPPY BIRTHDAY TO YOU KAKAK.

Usiamu bertambah, waktumu di dunia semakin berkurang. Ku do’akan di hari yang istimewa ini semoga kau dapatkan kado special dari orang tersayangmu. Kakak bisakah kau percaya aku, aku tak melupakanmu. Aku juga tak bermaksud merubah diri di hadapanmu. Aku kan pergi, pergi jauh setelah ku ucapakan Selamat Ulang Tahun kakakku sayang :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar