Assalamu’alaikum,
akhi...
Ku ketuk
pintu hatimu, dengan sangat hati-hati ku takut kedatanganku akan mengganggu
waktumu. Permisi sayang, bolehkah aku bertanya “Masih adakah aku di relungmu?
Ataukah sudah ada yang menggantinya?” Ya, sepertinya memang tlah ada
penghuni baru disana.
Bolehkah aku
meminta sesuatu padamu?
Jika boleh,
aku hanya minta jaga slalu dia yang sekarang ada di hatimu. Jangan sia-sia kan
dia, jangan sakiti dia. Cukup aku, cukup aku yang merasakan pedihnya di
khianati.
Sayang...
Apa kabarmu
disana?
Sudah lama
aku tak melihatmu, setelah pertemuan terakhir kita beberapa bulan lalu. Ku
harap keadaanmu baik.
Tahukah kamu
sayang?
Aku
merindukanmu, hatiku beku setelah kepergianmu. Tak ada cinta seperti dirimu.
Kamu yang dulu membuka pertahanan kalbu, dan sekarang kamu juga yang
menutupnya. Akankah suatu saat nanti kamu juga yang membukanya kembali? Ku
harap ya sayang.
Hhhmmmm...
Ingatkah kau
esok hari apa sayang?
Lusa hari apa?
Dan empat
hari lagi tanggal berapa?
Bisakah kau
menjawabnya?
Bolehkah aku
mendengar jawabmu...
Sepertinya
kamu memang sudah lupa, dan biarkan aku yang menjawab tanya ku sendiri.
Esok anniv
kita, jika masih itu anniv ke-5. Tapi nyatanya sekarang itu Failed
Anniversary 5 Mounth. Sakit sangat sakit bila ku ingat semua janjimu.
Lusa tepat di
tanggal 20. Seandainya bisa ku putar waktu, ku ingin kembali ke masa lalu
merubah keputusanku dan tak menyakitimu. Maafkan aku sayang!
Empat hari
22, aku pantas mendapatkannya. Sebuah penghianatan.
Sakit itu
masih kurasa, tapi rasa sayang itu jauh lebih besar dari perih itu.
Masihkah kau
ingat pesanku sayang?
Slalu jadi
yang terbaik & ikuti kata hatimu itulah yang slalu aku katakan padamu
dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar